Polisi kemudian mengidentifikasi Frank James, 62, sebagai "orang yang berkepentingan" dalam penembakan itu tetapi belum menentukan apakah dia adalah pemicunya. Tersangka diyakini mengenakan pakaian konstruksi.
James sebelumnya mencerca Walikota Eric Adams dan membuat kata-kata kasar yang mengancam di YouTube.
Dia mengatakan dia telah dirawat karena masalah kesehatan mental di fasilitas dengan "kekerasan", bukan "fisik tetapi jenis kekerasan yang dialami seorang anak di sekolah dasar ... yang akan membuatnya mengambil senjata dan menembak bajingan. ”
"Saya pikir dia adalah seorang pekerja MTA pada awalnya," terang seorang saksi mata bernama Claire yang menyaksikan penembakan itu.
Dia menambahkan begitu banyak peluru ditembakkan. Pistol yang digunakan oleh penembak, yang memiliki tiga magasin panjang di atasnya, macet di tengah pertumpahan darah. Salah satu majalah ditemukan di ransel, yang lain di kursi dan yang ketiga di senjata.
Kerusakan senjata itu adalah kebetulan yang oleh sumber penegak hukum disamakan dengan keajaiban.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta