PONTIANAK, iNews.id - Insiden warga terkena tembakan polisi saat kericuhan di perkebunan kelapa sawit Desa Segar Wangi, Kecamatan Tumbang Titi, Kabupaten Ketapang memantik reaksi dari publik.
Walhi Kalimantan Barat (Kalbar) meminta pengusutan kasus tersebut. Selain ituy Walhi Kalbar juga mengecam insiden itu.
"Kami mengecam tindak kekerasan yang dialami warga tersebut. Kami meminta pihak terkait seperti Kapolri dan lembaga negara lainnya, Komnas HAM maupun Ombudsman RI dapat melakukan langkah segera sesuai kewenangan masing-masing untuk pengungkapan kasus ini," ujar Kepala Divisi Kajian dan Kampanye Walhi Kalbar Hendrikus Adam di Pontianak, Senin (30/5/2022).
Hendrikus mengatakan, insiden yang berujung pada penembakan warga oleh anggota Brimob di lokasi sebagai tindakan yang tidak bisa dibenarkan. Menurutnya, pendekatan keamanan yang dilakukan perusahaan di lokasi perkebunan telah menjadi ancaman dan berpotensi merengut hak hidup maupun hak rasa aman warga.
"Kami meminta agar Polda Kalbar dapat memberikan klarifikasi secara terbuka kepada publik atas tindak pengamanan perusahaan sawit oleh personel Brimob," ujarnya.
Sebelumnya Polda Kalbar telah memberi penjelasan terkait insiden tersebut. Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes Jansen Avitus Panjaitan mengatakan, penembakan itu terjadi karena warga berusaha merebut senjata api anggota Brimob Polda Kalbar.
"Anggota BKO Brimob melakukan langkah penegakan hukum karena warga berusaha merampas senjata anggota yang sedang melakukan tugas," ujar Jansen.
Menurut Jansen, warga yang terkena tembakan peluru adalah Ji'i Bin Burhan. Namun, warga tersebut bukan terkena peluru tajam melainkan peluru hampa.
Jansen menambahkan, dalam kericuhan itu ada satu anggota Brimob Polda Kalbar yang menjadi sasaran kekerasan warga yakni Briptu Sandy Biantoro yang mengalami pemukulan di bagian kepala. Dia memastikan korban telah mendapat perawatan dan kondisi di lokasi kini telah kondusif, aman terkendali.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta