TANAH BUMBU, iNewsBarito.id - Menteri Agama Gus Yaqut Cholil Qoumas dan Ketua Yayasan Assalam Fil Alamin (ASFA) Komjen Pol (Purn) Dr. Syafruddin Kambo meresmikan Kampung Zakat di Desa Sukamaju, Batulicin, Tanah Bumbu, Kalsel. Acara itu dirangkaikan dengan tasaruf zakat Lazis ASFA se-Kalimantan Selatan, Selasa (17/1).
Hadir mendampingi Menag: Dirjen Bimas Islam Prof. Dr. Kamaruddin Amin, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf H. Tarmizi Tohor, dan Kasubdit Ziswaf Hj. Andi Yasri.
Ikut mendampingi Ketua Yayasan ASFA: Pengawas Lazis ASFA Irjen Pol (Purn) Mas Guntur Laupe, H. Muchlis Hasyim Yahya, Ketua DPS Lazis KH. Anang Rikza, MA., Ph.D, Wakil Ketua Lazis KH. Anizar Masyhadi dan pengurus Lazis: Pangeran Arsyad serta Buyung Wijaya.
Hadir pula Ketua-ketua Lazis Nasional antara lain: Ketua Laznu PBNU Dr. Ali Hasan Bahar, LazisMU, Laz Al-Azhar, Rumah Zakat, Dompet Dhuafa, Bakrie Amanah, dan lain sebagainya.
Dalam sambutannya, Menag menjelaskan bahwa maksud dan tujuan didirikannya kampung zakat adalah tasaruf zakat melalui program pemberdayaan ekonomi, seperti kampung prototipe yang didorong untuk usaha produktif.
Menag menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Lazis ASFA atas partisipasi dan dukungannya yang besar pada program Kampung Zakat ini.
Senada, Dirjen Bimas Islam Profesor Kamarudin Amin juga menyatakan bahwa konsep Kampung Zakat yang digagasnya itu mendapat dukungan penuh dari Lazis ASFA.
Ketua Yayasan ASFA Haji Syafruddin sangat mengapresiasi inisiatif Kemenag dan Baznas dalam pembentukan kampung-kampung zakat di seluruh pelosok negeri. Ia berharap bahwa program semacam ini perlu dimasifkan.
Menurutnya, bahwa salah satu cara untuk mengentaskan kemiskinan adalah melalui dana zakat yang ditasarufkan melalui pendekatan program ekonomi.
Momentum berharga yang dihadiri Menag itu dimanfaatkan pula oleh Koordinator Tasaruf Zakat Lazis ASFA di Kalsel H. Sudian Noor untuk melaunching program tasarufnya di Kalsel antara lain: pemberian beasiswa kuliah hingga selesai bagi bidan desa, anak asuh stanting, pembayaran premi BPJS bagi penyuluh agama se-Kalsel, pembayaran premi BPJS fi sabilillah yang terdiri dari para imam marbot se Kab-Kota Baru, serta beasiswa santri dan siswa/siswi dan lain sebagainya.
Ditingkat Nasional, Lazis ASFA juga menyalurkan berbagai beasiswa melalui skema kerjasama dengan pesantren dan mahad aly. Lebih dari 300 santri telah mendapatkan beasiswa dari Lazis ASFA.
Di level perguruan tinggi, saat ini lebih dari 500 mahasiswa santri kader pesantren telah menerima beasiswa dari Lazis ASFA dari tingkat S1 hingga S3 di berbagai perguruan tinggi.
Lazis ASFA juga memberikan beasiswa lain termasuk beasiswa kedokteran bagi puluhan kader pesantren untuk mewujudkan visi satu pesantren satu dokter.
Lazis ASFA juga memberikan beasiswa bagi mahasiswa di luar negeri baik untuk jenjang S1, S2 hingga S3 seperti: Al-Azhar Mesir, Univ. Ummul Quro, Univ. Zaituna Tunisia, Univ. Islam Antar Bangsa Malaisia dan lain sebagainya.
Selain beasiswa, Lazis ASFA juga mentasarufkan kepada fakir miskin dan yatim piatu yaitu dalam bentuk santunan tunai maupun sembako. Penyaluran ini tersebar di 9 provinsi di Indonesia yang distribusinya bekerjasama dengan pondok pesantren dengan jumlahnya telah mencapai lebih dari 13 ribu orang.
Program lain adalah pemberdayaan dan pendampingan UMKM di berbagai wilayah di Indonesia.
Lazis ASFA yang didirikan oleh Haji Syafruddin dan dinahkodai oleh Dr. KH. Dasad Latif dan KH. Anizar Masyhadi berkomitmen sejak didirikannya untuk mentasarufkan dana zakat kepada 8 Asnaf sesuai dengan kaidah aman regulasi aman syariah dan aman NKRI, dengan prioritas tasaruf untuk fi sabilillah melalui program pemberian beasiswa dalam rangka pengembangan dan percepatan SDM unggul untuk Indonesia emas.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta