Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam ayat suci Alquran:
مْ تَرَ أَنَّ ٱللَّهَ يُولِجُ ٱلَّيْلَ فِى ٱلنَّهَارِ وَيُولِجُ ٱلنَّهَارَ فِى ٱلَّيْلِ وَسَخَّرَ ٱلشَّمْسَ وَٱلْقَمَرَ كُلٌّ يَجْرِىٓ إِلَىٰٓ أَجَلٍ مُّسَمًّى وَأَنَّ ٱللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Artinya: "Tidakkah kamu memerhatikan bahwa sesungguhnya Allah memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan Dia tundukkan matahari dan bulan masing-masing berjalan sampai kepada waktu yang ditentukan, dan sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS Luqman: 29).
Sejumlah ahli ilmu astronomi mengatakan, suatu saat nanti perlambatan kecepatan rotasi Bumi pada porosnya akan sampai di suatu titik. Bumi pun akan mengubah arah putarannya.
(Foto: Ilustrasi/Livescience)
Bumi bakal berputar dari timur ke barat, sehingga Matahari akan tampak terbit dari barat dan terbenam di timur. Hal itu selaras dengan apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wassallam tentang tanda-tanda akan terjadinya hari kiamat.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassallam bersabda yang artinya:
"Sungguh, hari kiamat tidak akan terjadi sebelum kalian melihat 10 tanda-tandanya. Tanda–tanda itu ialah asap, Dajjal, binatang melata, terbitnya matahari dari barat, turunnya Nabi Isa ibn Maryam, Ya'juj dan Ma'juj, tiga buah gerhana (yaitu gerhana di timur, gerhana di barat, dan gerhana di jazirah Arab), keluarnya api dari Yaman, dan manusia digiring menuju mahsyar mereka." (HR Muslim).
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta