MUARA TEWEH, Baritoinfo.id - Dua orang pelajar berkelahi disaksikan oleh belasan hingga puluhan pelajar yang masih mengenakan seragam.
Videonya tersebar di sejumlah grup WhatsApp dan media sosial. Keduanya diketahui merupakan siswa SMKN-1 Muara Teweh.
Terlihat di video itu, dua orang laki-laki berdiri saling berhadapan di kebun karet. Satu diantaranya mengenakan baju berwarna hijau tua, bercelana panjang warna hitam. Lawannya, mengenakan baju berwarna hitam dan mengenakan celana pendek abu-abu.
Beberapa detik kemudian keduanya baku hantam. Satu di antaranya jatuh dikarenakan didorong hingga menabrak sebuah motor yang sedang terparkir. Siswa lainnya menyoraki.
Perkelahian itu terjadi di bukit gunung dua di Jalan Pendreh atau sering disebut Rapen, Kecamatan Teweh Tengah, Kabupaten Barito Utara.
Motif dari perkelahian tersebut diduga karena keduanya saling mengejek dengan sebutan "Jahanam, alien", sehingga mengakibatkan perkelahian.
Akibat perkelahian itu, pihak sekolah menyerahkan siswanya dengan didampingi orang tua masing-masing ke Polsek Teweh Tengah. Dengan harapan ada efek jera dan dapat dimediasi secara kekeluargaan dan selanjutnya diberi pembinaan.
Menyikapi hal tersebut, Kapolsek Teweh Tengah Kompol Reny Arafah mengungkapkan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak sekolah tersebut dan pihak keluarga.
"Untuk siswa yang terlibat, keduanya sepakat untuk saling memaafkan, orang tua beserta guru BP nya pun mendukung untuk melaksanakan perjanjian damai," kata Reny saat ditemui diruang kerjanya, Kamis (17/2).
Reny menerangkan, kronologis kejadian bermula keduanya saling ejek-ejekan.
"Saling ejek-ejekan satu sama lain dan lalu terjadilah perkelahian," ujar Reny saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (17/2).
Selain itu, kata Reny, kami mengharapkan untuk kedepannya kepada anak-anak di sekitar muara teweh agar tidak melakukan hal tersebut lagi.
"Tidak ada lagi perkelahian, tidak ada lagi yang masalah viral-viralan, mari kita bermedia sosial yang bijak dan menggunakan handphone untuk sebaik-baiknya," katanya.
Editor : Muhamad Iskandar