get app
inews
Aa Read Next : Polres Barito Utara Gelar Halal Bihalal

Banjir Meluas, Enam Kecamatan di Kabupaten Barito Utara Terendam

Selasa, 24 Mei 2022 | 22:09 WIB
header img
Pantauan genangan air di kota Muara Teweh dari udara. FOTO: YouTube @udiovisual(68).

MUARA TEWEH, Baritoinfo.id -Bencana banjir di Kalimantan yang melanda Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, Senin (23/5/2022) meluas.

Luapan banjir di Kabupaten Barito Utara sedikit demi sedikit menggenangi beberapa wilayah di Kecamatan tersebut.

Sedikitnya ada enam Kecamatan di Kabupaten Barito Utara yang terendam banjir dan sebagian warga mengungsi secara mandiri di dataran tinggi.

Enam kecamatan itu adalah Kecamatan Lahei, Lahei Barat, Teweh Baru, Teweh Tengah, Teweh Selatan, hingga Montallat.

“Ada 6 kecamatan di Daerah Aliran Sungai Barito, semua mengalami banjir. Kalau ketinggian bisa sampai 1 meter atau 1,5 meter, warga mengungsi yang pasti ke tempat keluarganya atau paling tidak di lantai 2 rumahnya,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Barito Utara Gazali Montallatua, di ruang kerjanya, Senin (23/5/2022).

Menurutnya, selain intensitas hujan yang cukup tinggi, banjir juga merupakan kiriman dari hulu DAS Barito. Dia menghimbau agar masyarakat lebih berhati-hati. Diharapkan air yang menggenangi rumah warga cepat surut, sehingga dapat beraktivitas normal kembali.

“Karena kondisi air di hulu, kita ini kan kiriman dari Muara Laung, Puruk Cahu. Dengan kondisi air seperti ini masyarakat kita imbau untuk hati-hati, seperti anak-anak bermain di sungai. Mudah-mudahan air cepat surut. Untuk Barut hal-hal seperti ini sudah biasa, kayaknya masyarakat sudah akrab menghadapinya,” ungkapnya.

Pantauan wartawan di Kota Muara Teweh, air juga merendam beberapa titik ruas jalan dan puluhan toko hingga mencapai 50 centimeter. Sebagian pedagang terpaksa menutup tokonya karena lokasi mereka berjualan terendam.

“Banjirnya dari kemarin, meluapnya dari atas Joloi, Puruk Cahu. Kalau banjir ini barang-barangnya diangkat di atas panggung. Untuk sementara dagangan ditutup, kalau air sudah surut baru buka lagi. Saya berharap air cepat turun dan bisa berjualan lagi,” ucap salah satu pedagang di pasar.

Uniknya, banjir kali ini juga menjadi ajang wisata alternatif masyarakat setempat. Seperti di Jalan Panglima Batur, kawasan Jembatan Panghulu Iban, Water Front City, lokasi banjir justru dijadikan wisata baru.

Banyak warga yang sengaja datang, semakin sore lokasi pun semakin ramai.

Tampak beberapa pengunjung berfoto dengan latar belakang banjir dan anak-anak ramai bermain dengan pengawasan orang tuanya.

Begitu pula warga senantiasa menyewa perahu untuk keliling banjir dengan tarif Rp10.000. Bahkan salah satu yang punya perahu mengakui hasilnya dalam sehari ada yang Rp400.000 lebih.

“Saya senang dengan adanya banjir, penghasilan saya sangat menggiurkan,” ucap pria yang tidak mau disebutkan namanya.

Editor : Muhamad Iskandar

Follow Berita iNews Baritoinfo di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut