MUARA TEWEH, Baritoinfo.id-Kabar tak sedap datang dari Desa Pandran Permai, Kecamatan Teweh Selatan, Kabupaten Barito Utara. Kabar tersebut berupa pembelian mobil ambulans yang diduga bodong dengan menggunakan dana desa.
Pembelian mobil ambulans itu dilakukan pada Desember 2019 dengan anggaran sebesar Rp 246 juta.
"Kita anggarkan waktu itu Rp 250 juta tahun anggaran 2019. Harga mobil Rp 246 juta," ujar Kaur Keuangan Desa Pandran Permai, Ahad, Selasa 1 Februari 2022.
Dalam proses pembelian dan juga transaksi, Ahad menerangkan terdapat sejumlah kejanggalan.
"Kami bayar itu Desember 2019, tetapi mobilnya datang bulan Maret 2020," ujar Ahad.
"Transaksi itu tengah malam di rumahnya Pak Dewo di Palangka Raya. Saya bingung, kenapa bukan transaksi lewat bank saja atau di dealer mobil," tambah Ahad yang juga ikut dalam pembayaran mobil tersebut.
Tak hanya itu, kejanggalan lain muncul yakni tidak adanya STNK dan BPKB saat diserahterimakan hingga saat ini.
"Jangankan BPKB, STNK saja tidak ada. Kami juga bingung," terangnya.
Mirisnya lagi, beberapa kali pihak Desa mendapat tagihan hingga surat peringatan dari Dealer.
"Itu beberapa waktu lalu kami dapat surat tagihan dari dealer. Bingung kami. Pada hal mobil itu tidak kredit," tambahnya.
Persoalan mobil ambulans bodong tersebut dibenarkan juga oleh Sekdes Pandran Permai.
"Memang ada masalah mas mobil itu. Kami hanya dipesan pak kades jangan dulu pakai mobilnya," ujar Sekdes yang baru menjabat tahun 2020 itu.
Berkaitan dengan kasus ini, awak media mencoba menghubungi Kades Pandran Permai, Roni Faslah, saat dikonfirmasi awak media belum memberikan keterangan resmi.
Sumber terpercaya Baritoinfo.id menyebutkan persoalan pembelian mobil ambulans bodong dengan dana desa tak hanya di Pandran Permai. Sejumlah desa lain di Barito Utara dan bahkan di Kalteng terjadi hal serupa.
"Kalau tidak salah itu Desa Trinsing, Bintang Ninggi 1 juga," ujar pria tersebut.
Sumber tersebut mengatakan bahwa sejumlah kades yang terlibat dalam pembelian mobil bodong itu sudah dipanggil ke Polda Kalteng.
"Itu ada beberapa kades sudah dipanggil ke Polda," ujar sumber baritoinfo.id saat ditemui.
Kabid Humas Polda Kalteng, Kombes Pol Eko Saputro saat dikonfirmasi terkait kasus ini belum memberikan keterangan resmi.
Editor : Ario